Pendahuluan
Membicarakan buruh sebagai kekuatan politik, tidak akan bisa terlepas dari apa yang telah dipikrkan oleh Karl Marx, yaitu perjuangan kaum proletariat (buruh) menuju revolusi untuk menghancurkan kapitalisme. Marx adalah orang pertama yang menyatakan bahwa kelas buruhlah yang harus menjadi subjek dari revolusi untuk mengubah tatanan dunia menuju sosialisme. Kenapa?, karena menurutnya kelas buruh merupakan kelas yang paling menderita dalam tahap kapitalisme. Buruh mengalami alienasi, akibat dari sistem kapitalisme yang hanya menguntungkan bagi para pemilik modal, dan sangat merugikan kelas pekerja.
Tetapi, tesis Marx tak sepenuhnya benar, karena pada saat ini, di mana kapitalisme masih menjadi ideologi utama yang dianut oleh kebanyakan negara, para buruh tidak lagi menjadi kekuatan yang menakutkan bagi para kapital, karena selain buruh malah merupakan bagian dari kekuasaan yang melanggengkan kapitalisme itu sendiri, seperti yang terjadi di Inggris saat ini.
Membicarakan buruh sebagai kekuatan politik, tidak akan bisa terlepas dari apa yang telah dipikrkan oleh Karl Marx, yaitu perjuangan kaum proletariat (buruh) menuju revolusi untuk menghancurkan kapitalisme. Marx adalah orang pertama yang menyatakan bahwa kelas buruhlah yang harus menjadi subjek dari revolusi untuk mengubah tatanan dunia menuju sosialisme. Kenapa?, karena menurutnya kelas buruh merupakan kelas yang paling menderita dalam tahap kapitalisme. Buruh mengalami alienasi, akibat dari sistem kapitalisme yang hanya menguntungkan bagi para pemilik modal, dan sangat merugikan kelas pekerja.
Tetapi, tesis Marx tak sepenuhnya benar, karena pada saat ini, di mana kapitalisme masih menjadi ideologi utama yang dianut oleh kebanyakan negara, para buruh tidak lagi menjadi kekuatan yang menakutkan bagi para kapital, karena selain buruh malah merupakan bagian dari kekuasaan yang melanggengkan kapitalisme itu sendiri, seperti yang terjadi di Inggris saat ini.